Penumpang Feri yang Selamat
Sebuah feri tenggelam
diterpa badai dan hujan. Di dalam feri makhluk yang beruntung masih hidup hanya
tinggal 3 orang, satu ialah seorang pedagang sukses, satu ialah seorang anak
remaja, dan satunya lagi ialah seorang gelandangan. Mereka bertiga setelah
diterjang dan diombang-ambingkan oleh ombak besar akhirnya terdampar di suatu
pulau kecil. Pada suatu hari, anak remaja itu memungut sebuah lampu wasiat di
tepi pantai, sesudah digosoknya berulang-ulang, seorang jin baik tiba-tiba
nongol dan keluar dari lampu itu, ia minta mereka mengajukan harapannya
masing-masing.
Pedagang berkata: "Aku
ingin kembali ke perusahaanku untuk melanjutkan usahaku dan terus mencari
keuntungan!" Jin baik itu manggut-manggut. Sejenak kemudian, begitu
mendengar suara angin menderu dengan dahsyatnya, pedagang itu segera
menghilang.
Anak remaja sangat
mendambakan pulang ke pangkuan orang tuanya, maka ia berkata: "Aku hanya
ingin bisa pulang ke rumah!" Jin baik itu sekali lagi manggut-manggut.
Begitu mendengar angin berembus keras, anak remaja itu juga segera menghilang.
Sesudah berpikir sebentar,
gelandangan berkata: "Aku hidup seorang diri di sini sudah tentu akan
kesepian dan sangat membosankan, maka itu aku mengharapkan mereka berdua akan
kembali lagi untuk mendampingi diriku!
Begitu mendengar deru angin
berembus, pedagang dan anak remaja itu kembali lagi.
Dokter RSJ Dikejar Orang Gila
Seorang calon dokter jiwa
sedang berlatih praktek di sebuah rumah sakit jiwa.
Pada suatu hari, seorang
pasien penyakit jiwa tiba-tiba mengejarnya dengan tangan memegang sebilah pisau
dapur. Calon dokter yang masih muda itu dengan gesit segera berlari membelok,
akhirnya ia sampai ke sebuah jalan buntu dan tak bisa berkutik lagi.
Di dalam hati ia berpikir:
"Celaka dua belas, kali ini aku benar-benar akan mati konyol dah."
Tetapi sama sekali di luar
dugaan, pada saat yang sangat genting ini, pasien yang mengejarnya tersebut
tiba-tiba berkata: "Ayuk, ambillah pisau ini, sekarang giliranmu yang
harus mengejar diriku!"
Sumber: www.ketawa.com
(oleh: Christine Beatrix dan Yessica Catherine)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar